Cara Mengatasi, Menghindari dan Menghilangkan Situs/Blog yang terkena Duplicate Content
Saya kutip langsung dari Search Engine Journal: Duplicate Content Won't Hurt, -- yang berani menyatakan bahwa Duplicate Content bukanlah masalah.
Search Engine Journal mendapatkan laporan langsung dari Matt Cutts, Head of Google's Web Spam, -- bahwa Duplicate Content tidak perlu dipermasalahkan dan dibesar-besarkan.
Duplicate content is a huge topic in the search engine optimization (SEO) space; heck, we even have a category devoted to the topic!
Apabila suatu blog, situs atau website terdeteksi Duplicate Content, 95% diantaranya jarang dikenakan penalti, -- karena itu memang bukan bagian dari pelanggaran Pedoman Komunitas Google, ketentuan dan kebijakan Google.
Cara Mengatasi dan Menghindari Duplicate Content
Apabila anda takut dengan apa yang terjadi pada blog anda, ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk menghilangkan Duplicate Content yang terdeteksi (terbaca).
- Menggunakan pengalihan 301
- Tautan Internal Link yang konsisten (http://www.example.com/): Mempertahankan tautan Internal Link dengan cara tidak menggunakan http://www.example.com/page dan http://www.example.com/page/ dan http://www.example.com/page/index.html
- Menggunakan domain tingkat tertinggi. Contoh, apabila targetnya orang Jerman maka gunakan http://www.example.de. Jangan menggunakan URL seperti http://www.example.com/de atau http://de.example.com
- Mendaftarkan URL yang tepat, apakah http://www.example.com atau http://example.com
- Meminimalkan pengulangan pada Boilerplate, -- tulisan atau teks yang berartikan Hak Cipta yang panjang di akhir setiap laman
- Jangan pernah mempublikasikan potongan laman; atau laman yang belum di isi dengan konten yang sesungguhnya; Apabila anda menggunakan Placeholder, gunakan tag meta noindex untuk memblokir laman tersebut dari pengindeksan
- Apabila ada memiliki konten perjalanan yang serupa (2 artikel) tapi terpisah karena kotanya berbeda-beda; usahakan untuk menggabungkan atau memperluas kedua artikel tersebut; meski pun kotanya berbeda, isinya tidak boleh sama.
Apabila anda tidak ingin menggunakan ke tujuh tutorial diatas, anda bisa menggunakan elemen tautan rel="canonical" yang diketahui sebagai alat penanganan parameter URL atau pengalihan 301.
Google tidak menyarankan apabila anda memblokir akses perayapan ke konten duplikat di situs web anda, baik dengan file robots.txt maupun dengan cara lainnya.
Jika tidak dapat merayapi laman yang berisi konten duplikat, mesin telusur tidak dapat otomatis mendeteksi bahwa URL ini mengarah ke konten yang sama, dan karena itu harus menanganinya secara efektif sebagai laman terpisah dan unik.
Post A Comment:
1 comment so far add yours
bisa aza mas ngak masalah pake canonical juga bisa kok cuma ada yang di indek cuma ngak ada yang di indek
Posting Komentar